Pages

Rabu, 24 Juni 2015

Happy Birthday Dinda Khaira Ailani

To my daughter on your first birthday,
Adinda Khaira Ailani, where do I begin?
One year ago, at 10:00 am, I heard your sweet cry for the first time.
One year ago, I spent the night staring at your precious face, thanking God for the greatest blessing.
One year ago, we became a family of four.
On June 7th, one year ago I experienced the greatest joy of my life.

It’s amazing to see how much you have changed over the past year.
You are such a special girl, I am so proud to call you mine.



I have so many hopes and dreams for you in this life.
I know that God has a purpose for you and He is going to use you to do amazing things.
I hope that no matter what you do and where you go, you know you’re never alone.
I hope you have the confidence to be who you want to be.
I hope that you have the courage to go after your dreams and determination to not give up.
I hope that you are brave when faced with challenges.
I hope that you have compassion for others and a giving heart.

Most of all, I hope that you get the most out of this life you’ve been blessed with.
No matter what, I will always be here for you.
I will be here to hold your hand when you need support.
Lend an ear when you want to talk.
Pick you up when you fall and most of all guide you the best I can through this life.

The most important thing I want you to know is that you are loved. So very loved.
Happy 1st birthday, my precious daughter. I know you may be too young to remember this day but I want you know how much you are loved
I love you to the moon and back sweet girl.

Love, Mom and Dad

Senin, 02 Januari 2012

Elengge - Gorontalo Inovasi Choir

Paduan Suara Gorontalo Inovasi - Elengge, in 5th world Choir Games.Graz, Austria. We,get the Gold Medal's in Folklore Category. We sing a Elengge with traditional dance.

 
 Download MP3 Elengge

Selasa, 27 Desember 2011

Seandainya saya menjadi Anggota DPD RI


Akhir-akhir ini, kinerja wakil rakyat kita sering mendapat sorotan. Mereka dianggap tidak mampu memperjuangkan aspirasi yang dititipkan padanya. Suara-suara itu—dari waktu ke waktu makin masif—mengindikasikan suatu ketidakpuasan. Jika sudah sampai pada titik nadir, dikhawatirkan terjadinya suatu “ledakan” ketidakpercayaan yang berefek pada gagalnya negara. Lihat saja misalnya, keinginan “pembubaran” lembaga negara yang sudah lebih dari cukup menjadi warning yang harus diseriusi. Jika sudah begini, bagaimana seharusnya wakil rakyat bersikap?

Munculnya belahan sosial baru

Tumbuhnya media jejaring sosial—blog, facebook, twitter, dll—menjadi fenomena baru yang mengejutkan. Ini didorong oleh infrastruktur teknologi informasi—dari hulu sampai hilir—yang tumbuh pesat hampir di seluruh pelosok Indonesia. Tidak heran, Indonesia tercatat sebagai pengguna facebook kedua terbesar, dan negara dengan pengguna twitter paling aktif di dunia.

Kondisi itu mendorong munculnya komunitas-komunitas virtual yang terorganisir dan makin punya peranan. Lewat media sosial yang terkoneksi satu sama lain, mereka secara all out menyalurkan aspirasinya. Lihat, misalnya, kasus cicak-buaya dan kasus Prita-Omni yang mampu mendorong gerakan sosial di jalan-jalan.

Pelbagai komunitas itu, kemudian, mewujud menjadi belahan sosial baru, yang tersusun atas individu dengan karakteristik: muda, terdidik, independent, dan menguasai informasi. Mereka mampu memproduksi gagasan revolusioner yang berpengaruh kuat pada setiap proses pengambilan keputusan publik. Mereka berfungsi sebagai motor penggerak dan conveyor informasi dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Pada konteks politik, situasi ini memberi dua efek sekaligus: pertama, meluasnya pengawasan masyarakat atas keputusan-keputusan penting negara; kedua, mengerutnya peran pemerintah yang tidak perlu. Ini membuktikan bahwa partisipasi masyarakat makin nampak dalam berbagai aspek. Kondisi ini akan menguatkan kembali fungsi-fungsi refresentasi yang mulai gagal, akibat politik transaksi dan koalisi kepentingan individu dan kelompok tertentu.

Menguatkan peran DPD RI

Kelemahan mendasar DPD RI terletak pada terbatasnya kewenangan dalam legislasi, sehingga berbagai aspirasi di daerah tidak mampu dieksekusi secara maksimal. Betapapun anggota DPD telah berusaha menggolkan RUU tertentu yang menjadi keinginan daerah, akhirnya, tidak lebih dari “sampah” yang tak ada gunanya.

Seandainya saya menjadi anggota DPD RI, maka yang menjadi fokus saya adalah memperkuat peran DPD RI walau dengan kewenangan yang terbatas itu. Sehingga, terjadi mekanisme check and balances yang berimbang dan terwujudnya fungsi-fungsi refresentasi yang serius. Caranya adalah melibatkan (secara maksimal) peran masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan.

Pelibatan tersebut memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, yang memberdayakan kekuatan belahan sosial baru sebagai kelompok pendukung dan penekan, yang bersama-sama, memberi pengawasan atas proses politik pengambilan keputusan. Saya membayangkan—khususnya di Dapil saya—terbangun pusat-pusat informasi sampai level desa/kelurahan, yang digerakkan oleh aktivis muda-terdidik, yang akan terus memberikan feed back atas kerja-kerja di DPD.

Di sinilah, menurut saya, momentum awal yang membuka dan mewujudkan cita-cita pembangunan yang partisipatif, di mana masyarakat yang dimotori oleh belahan sosial baru berperan aktif. Setiap materi, pandangan, sampai pengambilan keputusan di DPD akan diwarnai secara dominan oleh aspirasi masyarakat di daerah. Yang, tentunya—dengan memanfaatkan kekuatan belahan sosial baru—akan menghasilkan dukungan maksimal dalam setiap proses politiknya di DPR. Jadi, meski dengan kewenangan yang terbatas—tapi dengan dukungan publik yang masif—akan terjadi peran politik DPD yang berarti.

Oleh Tomy Ishak

Jumat, 23 Desember 2011

Tomy Ishak for DPD RI

Ini adalah video pemaparan konsep yang akan di lakukan seandainya Tomy Ishak menjadi anggota DPD RI.

Seandainya sahabat saya menjadi Anggota DPD RI

Ada beberapa alasan mengapa saya mengusung pencalonan teman saya Tomy Ishak, untuk menjadi anggota DPD RI; Seandainya dia menjadi anggota DPD RI nanti, dia tidak memberikan janji kesejahteraan rakyat sebagaimana seorang calon Gubernur, dia tidak juga menjanjikan peningkatan pendidikan, kesehatan, pelayanan publik, dan lain sebagainya, sebagaimana seorang calon bupati atau walikota. Sebab, kita semua tahu, kewenangan lembaga Dewan Perwakilan Daerah (DPD), menurut perundang-undangan sekarang ini, masih sangat minim, belum layak untuk menjanjikan apa-apa.

Tetapi, walaupun kewenangan seorang atau sekelompok anggota DPD sangat terbatas, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu usaha-usaha pemerintahan daerah, LSM dan pihak swasta yang ada di daerah. Bargaining position sebagai senator, atau sebagai anggota lembaga tinggi negara non-partai politik, dapat digunakan untuk bekerja secara optimal untuk membantu pembangunan daerah di berbagai bidang. Seorang anggota DPD dapat memperoleh dukungan lembaga negara yang lebih kuat wewenangnya, seperti DPR-RI, kementerian-kementerian, bahkan lembaga internasional dalam setiap usahanya.

Di dalam konteks minimnya kewenangan lembaga DPD tersebut, maka visi sederhana dari pencalonan Tomy Ishak seandainya menjadi anggota DPD RI adalah “menjadi anggota parlemen terbaik di pentas nasional”, baik dari sisi (a) proses kemenangannya dalam Pemilu, (b) konsepsi pembangunan nasional, maupun (c) ki-nerja sebagai wakil rakyat.

Misi untuk mencapai visi tersebut adalah dengan;

1. Menjadi anggota parlemen di republik ini yang terpilih secara demokratis dengan mengandalkan nilai-nilai lokal.

2. Secara konkrit memperjuangkan terbitnya “Undang-Undang Pembangunan Nasional Berdasarkan Nilai Lokal” sesuai kewenangan DPD-RI. Nilai lokal tersebut dapat berupa nilai agama, nilai adat, nilai budaya maupun tradisi publik setempat.

3. Menjadi anggota parlemen di Indonesia yang hidup sederhana, tidak berlebihan.

4. Secara konkrit menjalin persahabatan dan kekeluargaan dengan lembaga-lembaga strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional untuk perjuangan kepentingan kemajuan peradaban.

Semua visi dan misi tersebut akan diwujudkan dengan menggunakan sistem komunikasi yang partisipatif, seperti yang di tuliskan oleh dia dalam blognya Seandainya saya menjadi anggota DPD RI.

Sabtu, 17 Desember 2011

Lomba semi SEO Kontes : Andai saya anggota DPD RI

Untuk menampung aspirasi dari blogger Indonesia, DPD RI membuat lomba semi SEO Kontes dengan mengambil tema "Andai saya menjadi Anggota DPD. Para blogger diminta untuk membuat sebuah gagasan yang bisa menjadi sumbang untuk peningkatan kinerja dan tanggung jawab DPD dengan memposisikan diri sebagai anggota DPD RI.

Beberapa teman saya turut berpartisipasi dalam kontes ini, dan yang cukup menarik perhatian saya adalah tulisan dari Tomy Ishak yang berjudul Seandainya saya menjadi anggota DPD RI. Idenya cukup menarik perhatian saya, yaitu adanya belahan sosial dunia baru yang akan mendukung secara politik pengambilan keputusan di DPD RI.

Saya pikir kontes semacam ini harus didukung untuk menampung aspirasi dan pendapat masyarakat khususnya dikalangan para blogger Indonesia. Harapanya dengan adanya kontes ini bisa mendukung anggota DPD dalam hal menguatkan peran, tugas dan jawab tanggung mereka sebagai anggota DPD RI.

Buat teman-teman lainnya yang ingin ikut dalam kontes ini segera daftarkan tulisan blog anda di situs lomba DPD.

Senin, 16 November 2009

Apa itu Gorontalo Maju 2020


Gorontalo Maju 2020 yang lebih dikenal dengan GM2020 adalah komunitas yang terdiri dari orang-orang yang peduli dengan upaya perubahan pola pikir masyarakat Gorontalo dengan visi pembangunan peradaban yang berkhas di tahun 2020 nanti. Komunitas ini terbentuk berawal dari group milis di yahoogroups. Dimilis tersebut banyak membahas tentang perkembangan Gorontalo, dimana setiap anggotanya diberi kebebasan untuk mengungkapkan apa saja yang ada dalam pikirannya demi kemajuan Gorontalo.